Salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas
adalah pengendara mengalami tertidur sesaat atau mengalami apa yang disebut tidur mikro (microsleep). Tidur
mikro adalah episode tidur yang hanya berlangsung sepersekian detik sampai tiga puluh detik. (Kalau lebih dari 30 detik itu namanya tidur beneran).
Biarpun hanya sekejap, episode tidur itu sangat berbahaya
jika terjadi dalam situasi yang menuntut kewaspadaan konstan,
seperti mengemudi kendaraan bermotor atau menjalankan mesin berat.
Orang yang mengalami tidur mikro
biasanya tidak menyadari telah
tertidur atau kehilangan
fokus sesaat. Ketika mengalami tidur mikro saat mengemudi mobil,
misalnya, pengemudi merasa selalu mengendalikan mobilnya, dan kemudian
tiba-tiba menyadari bahwa beberapa detik telah berlalu tanpa kesadaran. Dalam
situasi tanpa kesadaran yang singkat itu, berbagai kecelakaan fatal dapat
terjadi. Sebagai contoh, kecelakaan
pesawat Air India di tahun 2010 lalu disebabkan sang pilot tertidur
sehingga salah mengambil sudut ketika hendak mendarat. Kecelakaan itu menelan
korban 158 jiwa. Tabrakan KA Argo Bromo
dan Senja Utama di Pemalang yang
menewaskan 36 orang pada tahun yang sama juga diduga disebabkan masinis
KA Argo Bromo tertidur. Selain kedua contoh itu, tidak terhitung jumlah
kecelakaan lalu lintas di jalan raya yang disebabkan pengemudi
tertidur, terutama ketika melaju di jalan tol yang monoton atau di malam
hari.
Sebab dan gejala tidur
mikro
Tidur mikro adalah reaksi pertahanan diri spontan
karena tubuh mengalami defisit tidur, kelelahan fisik atau
mental, depresi, sleep
apnea, hipoksia, narkolepsi, atau
hipersomnia. Tidur mikro dapat terjadi kapan saja tanpa
peringatan sebelumnya. Namun, dalam kebanyakan kasus tidur mikro diawali
oleh gejala mengantuk berat yang khas, yaitu:
·
Sering
melakukan kesalahan. Ketika mengemudi, kecepatan sering tidak teratur, salah
mengambil jalur, dll.
·
Kepala
sering mengangguk/terkulai
·
Kelopak
mata berat, sebentar-sebentar menutup salah satu atau kedua mata
·
Sakit
kepala
·
Menguap
·
Perasaan
lelah
Tips untuk Anda
Untuk menghindari bahaya kecelakaan karena tidur
mikro, pertimbangkan dua tips berikut:
·
Anda perlu mengambil jeda istirahat mengemudi setiap 2-5 jam untuk menghindari kelelahan. Ketika mendapati gejala mengantuk berat, Anda harus segera menghentikan kendaraan untuk
berjalan-jalan atau tidur sejenak. Membuka jendela atau mengeraskan suara radio
hanya menciptakan efek jangka pendek,
tidak menghilangkan bahaya tidur mikro. Kopi, minuman energi atau stimulan
lainnya juga hanya menunda episode
tidur dan tidak menghilangkan ancamannya. Setelah penundaan itu, serangan tidur
mikro kemudian bisa lebih berat dan tak tertahankan.
·
Seringkali sulit bagi pengemudi untuk menyadari
gejalanya sendiri. Bila terdapat beberapa orang di kendaraan,
pastikan ada orang yang
mendampingi pengemudi untuk mengajak berbicara dan mengawasi kesadarannya. Desak
pengemudi untuk beristirahat atau menyegarkan diri jika dia menunjukkan sejumlah
gejala kantuk di atas. Lebih baik mencapai tujuan Anda dalam waktu lebih lama
daripada mengalami kecelakaan karena terburu-buru ingin cepat sampai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar