Setiap orang yang di karunia umur panjang, pasti akan
mengalami masa yang disebut Lanjut Usia atau Lansia. Masa-masa menjelang lanjut
usia akan dimuali dengan suatu proses penuaan.
Dalam proses penuaan seringkali dapat
dikenali dan ditandai dengan menurunnya fungsi berbagai organ tubuh, salah
satunya adalah fungsi pendengaran. Kira-kira 30-35% orang berusia antara 65-75
tahun akan mengalami gangguan pada pendengaran secara perlahan akibat proses
penuaan yang disebut dengan istilah presbicusis. Akibat gangguan pendengaran
ini, maka seringkali orang-orang yang berada disekitarnya harus berbicara
dengan suara yang lebih lantang dan keras dengan para lansia. Namun ini
tentunya bukan berarti semakin keras suara yang diucapkan menjadi terdengar
lebih jelas dan baik bagi mereka, sebab ternyata suara yang terlalu keraspun
akan terasa menyakitkan di telinga mereka.
Mengapa demikian?
Sekarang marti kita bahas secara singkat
mengenai presbikusis dan penanganannya. Kesemuanya ini penting untuk diketahui
karena presbikusis yang tidak diatasi dengan baik akan menjadi kendala utama
bagi para lansia untuk berkomunikasi dengan orang-orang sekitarnya, Yang akan
menimbulkan masalah sosial dan depresi yang dapat mengganggu kesehatan mereka.
Mengapa Lansia Mengalami Gangguan
Pendengaran?
Faktor penyebab terjadinya presbikusis
yang tepat hingga saat ini belum diketahui, tetapi secara umum dapat diketahui
bahwa penyebabnya adalah bersifat multifaktorial. Bamyak dugaan bahwa timbulnya
presbikusis berhubungan dengan faktor bawaan, pola makan, metabolisme,
atheriosklerosis, diabetes melitus, infeksi, bising, gaya hidup, obat-obatan,
dll. Presbikusis pada umumnya menyerang kedua telinga secara perlahan sehingga
orang tersebut tidak segera menyadari adanya gangguan pendengaran yang terjadi
pada dirinya.
Apa Gejala Yang Dialami Penderita
Presbikusis?
1. Berkurangnya pendengaran secara
perlahan dan progresif perlahan pada kedua telinga dan tidak disadari oleh
penderita
2. Suara-suara terdengar seperti
bergumam, sehingga mereka sulit untuk mengerti pembicaraan
3. Sulit mendengar pembicaraan di
sekitarnya, terutama jika berada di tempat dengan latar belakang suara yang
ramai
4. Suara berfrekuensi rendah, seperti
suara laki-laki, lebih mudah didengar daripada suara berfrekuensi tinggi
5. Bila intensitas suara ditingikan
akan timbul rasa nyeri di telinga
6. Telinga terdengar berdenging
(tinitus)
Terapi Apa Yang Harus Dijalankan Oleh
Penderita Presbikusis?
Ada beberapa pilihan terapi untuk penderita
presbikusis, diantaranya:
1. Kurangi paparan terhadap bising
2. Gunakan pelindung telinga (ear
plegs atau ear muffs) untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
3. Gunakan alat bantu dengar
4. Lakukan latihan untuk meningkatkan
keterampilan membaca gerak bibir dan latihan mendengar
5. Berbicaralah kepada penderita
presbikusis dengan nada rendah dan jelas.
Dengan memahami kondisi yang dialami
oleh para lansia dan memberikan terapi yang tepat bagi mereka, diharapkan kita
dapat membatu mengatasi masalah sosial yang mungkin mereka alami akibat adanya
keterbatasan fungsi pendengaran mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar