Kamis, 25 April 2013

Gangguan Pendengaran pada Lansia

Gangguan-pendengaran-pada-lansia
Setiap orang yang di karunia umur panjang, pasti akan mengalami masa yang disebut Lanjut Usia atau Lansia. Masa-masa menjelang lanjut usia akan dimuali dengan suatu proses penuaan.

Dalam proses penuaan seringkali dapat dikenali dan ditandai dengan menurunnya fungsi berbagai organ tubuh, salah satunya adalah fungsi pendengaran. Kira-kira 30-35% orang berusia antara 65-75 tahun akan mengalami gangguan pada pendengaran secara perlahan akibat proses penuaan yang disebut dengan istilah presbicusis. Akibat gangguan pendengaran ini, maka seringkali orang-orang yang berada disekitarnya harus berbicara dengan suara yang lebih lantang dan keras dengan para lansia. Namun ini tentunya bukan berarti semakin keras suara yang diucapkan menjadi terdengar lebih jelas dan baik bagi mereka, sebab ternyata suara yang terlalu keraspun akan terasa menyakitkan di telinga mereka.

Mengapa demikian?
Sekarang marti kita bahas secara singkat mengenai presbikusis dan penanganannya. Kesemuanya ini penting untuk diketahui karena presbikusis yang tidak diatasi dengan baik akan menjadi kendala utama bagi para lansia untuk berkomunikasi dengan orang-orang sekitarnya, Yang akan menimbulkan masalah sosial dan depresi yang dapat mengganggu kesehatan mereka.

Mengapa Lansia Mengalami Gangguan Pendengaran?
Faktor penyebab terjadinya presbikusis yang tepat hingga saat ini belum diketahui, tetapi secara umum dapat diketahui bahwa penyebabnya adalah bersifat multifaktorial. Bamyak dugaan bahwa timbulnya presbikusis berhubungan dengan faktor bawaan, pola makan, metabolisme, atheriosklerosis, diabetes melitus, infeksi, bising, gaya hidup, obat-obatan, dll. Presbikusis pada umumnya menyerang kedua telinga secara perlahan sehingga orang tersebut tidak segera menyadari adanya gangguan pendengaran yang terjadi pada dirinya.


Apa Gejala Yang Dialami Penderita Presbikusis?
1. Berkurangnya pendengaran secara perlahan dan progresif perlahan pada kedua telinga dan tidak disadari oleh penderita
2. Suara-suara terdengar seperti bergumam, sehingga mereka sulit untuk mengerti pembicaraan
3. Sulit mendengar pembicaraan di sekitarnya, terutama jika berada di tempat dengan latar belakang suara yang ramai
4. Suara berfrekuensi rendah, seperti suara laki-laki, lebih mudah didengar daripada suara berfrekuensi tinggi
5. Bila intensitas suara ditingikan akan timbul rasa nyeri di telinga
6. Telinga terdengar berdenging (tinitus)

Terapi Apa Yang Harus Dijalankan Oleh Penderita Presbikusis?
Ada beberapa pilihan terapi untuk penderita presbikusis, diantaranya:
1. Kurangi paparan terhadap bising
2. Gunakan pelindung telinga (ear plegs atau ear muffs) untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
3. Gunakan alat bantu dengar
4. Lakukan latihan untuk meningkatkan keterampilan membaca gerak bibir dan latihan mendengar
5. Berbicaralah kepada penderita presbikusis dengan nada rendah dan jelas.
Dengan memahami kondisi yang dialami oleh para lansia dan memberikan terapi yang tepat bagi mereka, diharapkan kita dapat membatu mengatasi masalah sosial yang mungkin mereka alami akibat adanya keterbatasan fungsi pendengaran mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar